Minggu, 15 Mei 2011

RUMAHKU SURGAKU


Kenyamanan, kedamaian dan ketenangan yang diinginkan oleh setiap orang ketika sebuah kosakata dijejalkan dalam pikirannya; rumah. Rumah entah itu rumah milik sendiri, atau pun rumah orang lain yang berstatus rumah kita untuk jangka waktu tertentu, senantiasa diinginkan memberi kedamaian dan ketenangan, seperti ungkapan Rasul “rumahku surgaku”. Tentu saja surga yang dimaksud ini bukanlah seperti yang dibayangkan; bahwa semua keinginan kita bisa terpenuhi disana dirumah kita, tetapi surga yang digambarkan Rasul sejatinya adalah tempat bernaung dari keletihan fisik dan jiwa, tempat dimana energi yang tersita oleh dinamika hidup menemukan muara ketenangan disana; di rumah kita. 

Rumah, selalu memiliki daya tarik dan pesona bagi empunya. Disana ujud asli kita merebah dalam kepasrahan hidup. Antara senang dan susah, antara bahagia dan sengsara bercampur laiknya gula dan kopi yang larut dalam segelas air panas, gula yang manis memberikan keseimbangan rasa pada kopi yang pahit. Begitulah sunnatullah itu terjadi, ketika kita menemukan keinginan-keinginan kita bertabrakan dengan realitas yang terjadi akan ada hati yang gundah, akan ada hati yang gelisah. Namun kegundahan dan kegelisahan itu di suatu waktu akan mendewasakan kehidupan kita, akan membesarkan hati kita untuk tetap mengais hikmah dari peristiwa kehidupan yang kita alami. 
 
Rumah adalah tempat kita kembali dari kompleksitas hidup, meski kita pun kenyataannya rumah kita pun tidak sepi dari dinamika. Tetapi disitulah letak keindahan yang hakiki, dimana kebahagiaan dan kesengsaraan tidak terdefenisikan seca fisik, karena ada orang yang tinggal di rumah yang tak seberapa luas dengan keterbatasan hidupnya tetapi memiliki kebahagiaan yang tidak akan ditukarnya dengan harta yang banyak sekalipun, namun tak jarang kita temukan orang yang hidup dengan kecukupan harta justru berdiri di simpang jalan mengemis kebahagiaan kepada mereka yang lewat dengan penuh senyuman. 

Fitrah manusia mencari kebahagiaan, namun seringkali terjebak di jalan buntu, dan menyangka kebahagiaan telah menghinggapi dirinya dengan tenggelam dalam hedonisme, memperturutkan semua keinginan yang muncul, bukannya mengarahkan semua keinginan itu sesuai keharusan. Disini letak substansi ungkapan Mario Teguh yang kontroversial itu; “wanita yang pas untuk teman, pesta, clubbing, begadang sampai pagi, chichat yang snob, merokok, kadang mabuk-tidak mungkin direncanakan jadi istri”. Karena pasangan hidup kitalah yang akan memberi warna dalam rumah kita, karena suami/istri kita lah yang akan memberi pelangi kehidupan dan menentukan rumah seperti apa yang akan kita huni kelak di keabadian masa. 

Olehnya itu jangan mencari rumah lain dikala rumah kita tidak seperti surga yang kita bayangkan, boleh jadi kondisi itu tercipta karena memang kita-sadar maupun tidak sadar-memiliki andil menciptakan kegersangan dalam rumah kita. Kembalilah kesana, ke rumah yang didalamnya sedih dan bahagia menyatu. Jika tidak menemukan surga disana boleh jadi bukan karena tidak ada, tetapi kita sendiri yang tidak melihat begitu banyak keindahan di rumah kita, ibarat semut di seberang lautan nampak sementara gajah di pelupuk mata tak nampak oleh pandangan. Hingga suatu saat kesadaran itu muncul ketika apa yang kita miliki pergi dari sisi. Keberartian betapa rumah itu menyenangkan jika diterima sebagai karunia Tuhan akan sangat terasa dalam sebuah kehilangan. 

Cerita sufistik ini mungkin bisa memberikan gambaran bagaimana meletakkan paradigma kehidupan yang kita jalani agar bisa menangkap makna surga dalam lakon hidup. Dikisahkan seorang guru yang mendatangi salah seorang muridnya yang tampak selalu murung. “mengapa engkau selalu tampak murung, Nak? Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini?” tanya sang guru kepada muridnya. “Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah, sehingga sulit rasanya untuk tersenyum karena masalah itu datang seperti tak ada habis-habisnya” Jawab sang murid. Sang guru tersenyum dan berkata “Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam. Bawalah kemari, biar aku perbaiki suasana hatimu itu”. Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia kembali dengan membawa apa yang diminta gurunya. “Coba ambil segenggam garam dan masukkan ke segelas air itu, setelah itu engkau minum airnya” kata sang guru. Si murid pun melakukannya, wajahnya meringis karena minu air masin. “bagaimana rasanya?” tanya sang guru. “Masin guru dan perutku mual” jawab si murid dengan wajah yang masih meringis. Sang guru tersenyum lagi melihat wajah muridnya yang meringis menahan rasa masin. “Sekarang kau ikut aku” sang guru membawa muridnya ke telaga di dekat tempat mereka. “ambil garam yang tersisa dan tebarkan ke telaga”. Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke telaga tanpa bicara. Rasa masin masih tersisa di mulutnya. Ia ingin meludahkan rasa masin itu di mulutnya, tapi tak dilakukannya, tak sopan meludah di hadapan sang guru. Demikian pikirnya. “sekarang, coba kau minum air telaga itu” kata sang guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya. Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air telaga dan meneguknya. Ketika air segar dan dingin mengalir ke kerongkongannya sang guru berkata “bagaiamana rasanya?” “segar, segar sekali” jawab si murid sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya. Tentu saja telaga ini berasal dari mata air disana dan airnya mengalir membentuk sungai kecil. Dan sudah pasti air telaga itu menghilangkan rasa masin yang tersisa di mulutnya. “terasakah garam yang kau tebarkan tadi?” “tidak sama sekali” kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Sang guru hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas. “Nak, segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang tidak lebih, hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah ditakar oleh Allah, sesuai untuk dirimu. Jumlah tetap, tidak kurang tidak lebih. Tidak seorang pun manusia yang terbebas dari penderitaan dan masalah, walaupun ia Nabi.” si Murid terdiam mendengar “tapi Nak, rasa “masin” dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari besarnya qalbu yang menampungnya. Jadi Nak, supaya tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas, jadikan qalbu dalam dadamu itu sebesar telaga”

“surga” dalam rumah kita terletak pada cangkang hati, apakah ia hanya sebesar gelas atau seluas telaga yang mampu menampung masalah sekaligus mendaurnya menjadi keindahan yang menghidupkan. Itu semua tergantung masing-masing kita. 

Munawar Khalil, sumber KOMPAS


Sabtu, 14 Mei 2011

Memilih Warna Rumah


Sangatlah penting memilih cat rumah Anda dengan saksama. Warna dapat memberi lebih dari sekadar keindahan pada rumah Anda. Sebuah warna dapat memiliki pengaruh dalam mood atau suasana hati seseorang. Warna cerah dan berkilau akan menambah semangat, sementara warna pastel akan membuat suasana tenang dan rileks. Beberapa warna dapat terlihat gelap ketika digunakan pada tembok di dalam gedung, namun warna yang sama juga bisa terlihat terang di luar ruangan.

Karena takut tidak cocok dan dianggap berlebihan, kebanyakan orang menggunakan warna-warna netral seperti putih, krem atau abu-abu untuk mengecat seluruh rumah sehingga tidak dapat menggambarkan diri penghuni. Mengingat pentingnya warna, maka bila Anda berencana mengecat rumah dengan warna baru, ada baiknya Anda mengenal makna yang digambarkan dari warna tertentu.

Perhatikan gambar Color Wheel atau Roda Warna di atas, yang menggambarkan susunan warna. Warna yang terletak pada posisi yang langsung berlawanan pada Color Wheel satu dengan yang lain disebut warna yang saling melengkapi. Jika warna tersebut diletakkan berdampingan, maka akan menambah intensitas warna atau disebut sebagai warna yang berani.

Sedangkan untuk warna yang lebih konservatif dan bukan warna berani, maka pilihlah beberapa variasi terang dan gelap pada warna yang sama. Misalnya memilih hijau tua dan hijau muda. Warna jenis ini disebut sebagai warna monokromatik.

Pengaruh Warna Rumah

Berikut ini keterangan beberapa pilihan warna cat serta penjelasan makna dan pengaruhnya bagi suasana hati Anda:
  • Warna Merah

    Menggambarkan energi penuh, aktif, hangat dan bersemangat. Warna merah secara berlebihan dapat memberikan kesan kemarahan dan ambisi.
  • Warna Kuning

    Warna kuning mengingatkan dengan sinar matahari yang memberikan energi yang baik dan semangat. Sering disamakan dengan warna emas yang menggambarkan kemakmuran dan kemewahan. Dapat diaplikasikan dalam ruang kerja.
  • Warna Biru

    Merupakan warna laut dan langit yang mengesankan ketenangan, kesunyian, kedamaian, kenyamanan dan perlindungan. Efek lainnya adalah memberi kesan lega dan luas. Cocok digunakan untuk kamar tidur.
  • Warna Orange

    Memberi kesan ceria, hangat, bahagia, penuh energi dan membangkitkan semangat. Anda dapat memberi warna ini untuk ruang makan.
  • Warna Hijau

    Warna yang sering dilihat dan menggambarkan alam. Efek dari warna ini adalah memberi suasana harmonis, teduh, santai, alami, menyejukkan, menyegarkan dan menenangkan. Ruang tidur cocok bila menggunakan warna ini.
  • Warna Coklat

    Salah satu warna alam yang memberi kesan hangat, nyaman, alami, akrab dan ketenangan. Dapat digunakan untuk ruang tamu atau ruang keluarga. Coklat juga dapat digunakan pada ruangan yang terlalu besar agar tidak menimbulkan kesan dingin.
  • Warna Putih

    Warna netral yang cocok diaplikasikan dengan warna apapun. Menggunakan warna ini umumnya menggambarkan kebersihan, kepolosan dan kemurnian. Penggunaanya pada ruangan akan memberikan kesan lebih besar pada ruangan. Bila berlebihan akan menggambarkan steril dan dingin. Jika Anda memiliki dapur modern, warna ini juga cocok untuk menunjukkan kebersihan dapur Anda.
  • Warna Abu-abu

    Biasa digunakan untuk rumah bergaya minimalis. Membuat suasana stabil, luas, menentramkan. Terlalu banyak menggunakan warna ini akan membuat suasana dingin dan luas secara berlebihan.
  • Warna Hitam

    Warna yang memberi suasana penuh perlindungan, gagah, megah, dan elegan.
Mengubah suasana juga bisa dilakukan tanpa harus mengecat rumah secara keseluruhan. Anda dapat menata ulang interior ruangan. Ini juga cocok untuk Anda yang tidak ingin mengecat rumah atau masih takut dalam mengaplikasikan warna. Misalnya, dengan tetap membiarkan dinding dengan warna netral dan warna-warna dapat diaplikasikan pada lampu meja, karpet, gorden, sofa, sprei, meja, cover cushion bantal sofa, atau pada pajangan yang diletakkan dalam ruangan. Warna-warna dari perabot rumah tangga ini yang selanjutnya akan memberi warna pada ruangan.

Anda dapat juga menggunakan warna turunan sehingga dapat diaplikasikan lebih dari satu warna dalam ruangan. Warna ruangan dapat pula berbeda-beda tetapi harus ada penghubung sehingga rumah tetap terasa sebagai satu kesatuan. Kini, Anda dapat mengekspresikan diri secara bebas saat melakukan renovasi rumah Anda.

Rabu, 11 Mei 2011

Angka 8-9 Yang Membawa Keberuntungan


Angka memiliki implikasi feng shui pada karier dan kesuksesan bisnis. Ada angka baik dan angka yang sial. Pada nomor telepon, kartu kredit dan rekening bank, bangsa Tionghoa suka mengakhiri angka seringnya dengan angka 8 karena mereka percaya hal itu akan memberi rezeki pada rekening bank mereka.

Mereka tidak akan membiarkan angka penting dalam kehidupan komersial mereka memiliki angka sial. Ada seorang taipan di Hongkong yang rela mengeluarkan uang jutaan dolar untuk mendapatkan angka 8 pada plat nomor mobilnya. Angka bagus adalah angka yang berakhir dengan semua angka beruntung, yaitu 1, 6, 7, 8 dan 9. Semua angka itu merupakan angka yang sangat beruntung, tapi angka 8 tampaknya paling populer, karena terdengar seperti phat yang dalam bahasa Tionghoa berarti pertumbuhan yang makmur. Jika angka itu diawali dengan 6,7,8 dan 9 maka keberuntungan dianggap ganda.

Angka 9 dianggap sebagai angka utama oleh banyak master feng shui karena melambangkan kepenuhan langit dan bumi. Angka 9 tidak pernah berubah berapa kali pun dikalikan. Angka 9 dikalikan berapapun tetap 9. Misalnya, 9X3= 27 dan 2+7=9, dan seterusnya… Anda dapat mengujinya sendiri dan lihatlah kekuatan angka 9.

Sedangkan angka 1,6,8 secara bersamaan, dalam urutan apa pun, dianggap kombinasi paling bagus yang menyatakan keberuntungan besar. Angka 7 adalah angka yang beruntung karena merupakan angka yang menyatakan periode itu. Angka itu akan berhenti menjadi angka yang beruntung per tahun 2003, setelah 8 menjadi angka periode berikutnya, yaitu tahun 2004 sampai 2023. Untuk itulah, angka 8 sangat disukai–karena mewakili kemakmuran sekarang dan masa depan.

Angka 4 sangat tidak populer karena dianggap angka mati karena terdengar seperti “mati”. Bagi banyak orang, angka 4 memberi banyak rezeki! Dalam feng shui, angka 2 dan 3 serta angka 5 dan 2 yang tampil secara bersamaan dianggap kombinasi buruk yang membawa pada kesalahan yang membawa masalah besar. Angka 5 yang tampil sendirian pun buruk. Jika dalam feng shui muncul angka 5 akan timbul masalah besar.

Di New York (Amerika), beberapa tahun terakhhir ini semua bangunan memiliki angka yang dipajang secara mencolok di depan bangunan. Itu mungkin merupakan syarat dan berhasil untuk semua bangunan dengan angka bagus. Namun, buruk untuk bangunan yang memiliki angka mati. Jika Anda cukup beruntung memiliki angka bagus dalam alamat gedung Anda, pajang angka beruntung itu dengan menyolok untuk mebawa nasib baik.

Makna Angka Menurut Feng Shui


Banyak orang setuju bahwa huruf memiliki arti bahkan doa. Itulah sebabnya kita dianjurkan memberikan nama yang baik pada anak. Lalu bagaimana dengan angka? angka bagi sebagian orang tidak bermakna apapun. Namum dalam dunia Feng Shui, angka memiliki makna yang khusus dan memiliki pengaruh dalam kehidupan manusia.

1. Angka 1 atau disebut Bintang uang, adalah angka yang selalu menguntungkan. 1 juga adalah angka air yang diartikan sebagai uang dalam dunia feng shui. Di bawah bintang terbang ini bisa menguntungkan kalau bergerak ke tenggara. Namun berbahaya kalau bergerak ke selatan bisa mengindikasikan kematian muda kalau terjadi kesalahan pengobatan feng shui.

2. Angka 2 atau disebut Bintang penyakit, adalah angka yang membawa penyakit. Dalam feng shui bintang tebang angka ini akan membawa kemajuan di bidang militer namun juga menciptakan duda atau janda muda dan membawa penyakit yang sangat serius.

3. Angka 3 atau disebut Bintang cekcok, adalah bintang yang membawa perkelahian, cekcok, kecelakaan. Bintang ini adalah bintang yang membawa ketidak harmonisan dalam feng shui bintang terbang.

4. Angka 4 atau disebut Bintang seksi, angka ini adalah angka puitis dan romantis. Memajukan pendidikan, karya tulis. Bintang ini disebut juga dead star tidak terlalu menguntungkan pada periode 8 dan 9 yang akan datang. Dalam feng shui bintang terbang angka 4 menciptakan stress pada mental. Lumayan kalau bergabung dengan white star. Tapi membuat pertumbuhan dalam hubungan percintaan kalau terbang ke barat daya.

5. Angka 5 atau disebut Bintang jahat. Bintang yang tidak menguntungkan setiap orang. Angka yang paling susah dikombinasikan. Membawa pengaruh jahat. Membawa gangguan penyakit. Kemanapun muncul dalam feng shui terbang angka ini selalu diperangi. Bintang ini kalau muncul bersamaan dalam bagan tahunan dan bulanan betul-betul menciptakan kecelakaan fatal.

6. Angka 6 atau disebut Bintang surga. 6 keberuntungan dari langit julukan angka ini. Walaupun termasuk angka yang membawa keberuntungan memudar kalau muncul sendiri, angka ini tetap pavorit bagi praktisi feng shui. Karena 6 berarti juga emas, keberuntungan dan kaya.

7. Angka 7 atau disebut Bintang kekerasan. Ini keberuntungan masa lalu dan kemunculannya pada periode 8 sungguh tidak menyenagkan karena 7 juga berarti kekasaran dan perampokan. Atau keberuntungan masa silam.

8. Angka 8 atau disebut Bintang kekayaan ini adalah salah satu white star yang membawa keberuntungan special kalau angka ini muncul pada periode sekarang ini. Selalu membawa keberuntungan ekstra dimanapun angka ini muncul.

Angka 8 adalah angka periode sekarang ini. Praktisi feng shui bintang terbang mengetahui bahwa angka 8 ini adalah angka yang paling menguntungkan untuk periode 8. Angka 8 adalah angka keberuntungan sekarang dan sampai tahun Februari tahun 2024. Dunia bisnis memakai angka ini sebagai akhiran nomer rekening bank, nomer plat kendaraan, nomer rumah, nomer telepon, dan segala bentuk yang menggunakan nomer. Nomer 8 ini disebut juga white star dari 3 angka white star. Dua angka lainnya adalah angka 1 dan 6. Jadi kombinasi angka 1, 6 dan 8 adalah angka-angka keberuntungan periode ini.

Di rumah membuat kolam air berbentuk angka 8 juga akan sangat menguntungkan. Angka 8 adalah angka yang paling kuat di antara angka yang mewakili unsur tanah. Angka lainnya 2 dan 5. Namun disarankan untuk tidak membuat kombinasi dengan 2 dan 5. Buatlah lukisan, perhiasan dengan menggunakan bentuk angka 8 ini. Angka 8 juga dianggap lambang infinity atau angka yang tak pernah berakhir. Keberuntungan tiada akhir. Gunakan figure 8 ini semaunya karena ini akan memberikan keberuntungan ekstra.

9. Angka 9 atau disebut Bintang ganda, adalah angka yang menunjukkan keberuntungan masa depan. Angka ini selalu menggandakan pasangannya. Baik itu buruk atau bagus. Namun masih Favorit untuk digabungkan dengan white star.

Jadi sekarang kita tahu kenapa banyak sekali plat kendaraan adalah 168, 888 dan lain-lain.

Sumber : Mailinglist Feng Shui Yahoogroups.com

Senin, 09 Mei 2011

RUMAH


Apakah itu rumah? Apakah itu berarti sebuah bangunan dengan alamat yang tertera dalam KTP masing-masing? Atau sebuah tempat dimana kita menghabiskan sebagian besar waktu, entah itu tidur atau bermain? Atau tempat yang penuh dengan memori dan keluarga? Atau hanya tempat kita tidur, dan esok pagi bertolak pergi ke tempat lain?  Rumah juga tempat perhentian kehidupan, dimana segala kenangan di buat, berbagi cinta, tempat melepaskan lelah, tempat bersembunyi dari deru kota besar, tempat menjadi diri sendiri, tempat yang selalu dirindukan buat-jiwa-jiwa di jalan.

 Rumah adalah tempat kita pulang dan pergi.

KAMPUNG PONDOK RANGON


Pondok Rangon masuk wilayah administrasi kecamatan Cipayung, walikota Jakarta Timur letaknya di bagian tenggara kecamatan Pasar Rebo, dengan batas-batasnya sebagai berikut :
- sebelah utara berbatasan dengan Malko Hankam;
- sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan Harjamukti, kecamatan Cimanggis (Bogor);
- sebelah barat berbatasan dengan jalan Jagorawi dan pasar kemah Pramuka, kelurahan Munjul dan jalan Hankam, kelurahan Cilangkap, kecamatan Pasar Rebo;
- sebelah timur berbatasan dengan kali Sunter dan kecamatan Pondok Gede, Bekasi.

Pondok Rangon termasuk dataran rendah yang bersawah-sawah dengan ditumbuhi pohon-pohon. Luas wilayah Pondok Rangon seluruhnya lebih kurang 366,15 Ha, terdiri dari :
a. Tanah pertanian : 179,24 ha;
b. Tanah untuk perumahan dan bangunan : 155 ha;
c. Lain-lain : 31,91 ha.

Dari keseluruhan berita Pondok Rangon 366,15 ha, penggunaan tanah terluas diperuntukan sebagai tanah pertanian dan perikanan yaitu 179,24 ha.

Nama kampung Pondok Rangon bermula dari seorang aki-aki (kakek-kakek) yang berasal dari daerah Pelawat (Krawang). Siapa dan kapan datangnya seorang aki-aki tersebut tidak diketahui dengan pasti. Aki-aki tersebut sebagai kelana yang tidak menentu tujuannya. Pada suatu hari di tengah perjalanan bertemu dengan seorang nenek-nenek. Nama dan asal serta tujuan nenek-nenek tersebut juga tidak diketahui. Akhirnya aki dan nenek tersebut hiduo berkeluarga (suami istri) dengan mendirikan rumah disuatu daerah yang sekarang bernama Pondok Rangon. Rumah kediaman tersebut, bentuk bangunannya berpanggung setinggi lebih kurang 2 meter. Bentuk bangunan rumah yang demikian itu disebut “Rangon”. Lama-kelamaan keluarga tersebut terkenal dengan sebutan “Mbah Santri”. Menurut anggapan masyarakat saat itu “Mbah Santri” adalah orang yang sakti sehingga dapat mencala putra mencala putri (berubah menjadi laki-laki atau perempuan). Sebelum Mbah Santri meninggal ia berpesan supaya kelak nama daerah tersebut dinamakan “Pondok Rangon”. Selain itu juga berpesan bahwa penduduk Pondok rangon setiap satu tahun sekali harus selamatan (nazar) diramaikan oleh berbagai tanggapan (tontonan).

Penduduk asli Pondok Rangon tidak diketahui secara pasti, penduduk tua yang tinggal di daerah itu umumnya dating dari Jawa Barat, tersiri dari orang Sunda, Bogor dan orang Banten. Kemudian datang orang-orang yang berasal dari Padang dan Sumatra Utara. Dari catatan pendapatan penduduk tahun 1979 akhir, jumlah penduduk Pondok Rangon menunjukkan angka 3.247 jiwa. Sedangkan pada angka statistik penduduk akhir Nopember 1980 jumlah penduduknya meningkat menjadi 3.538 jiwa. Maka kenaikan penduduk dalam prosentase pertahunnya sebesar 9%. Disamping tambahan penduduk dari kelahiran juga karena bertambahnya penduduk dari para pendatang.

Kelurahan Pondok Rangon adalah satunya-satunya kelurahan diantara 18 kelurahan yang termasuk kecamatan Cipayung, Jakarta Timur yang penduduknya berbahasa Sunda. Hal ini karena wilayah kelurahan Pondok Rangon letaknya diperbatasan antara wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan kabupaten Bekasi disebelah timur dan kabupaten Bogor disebelah selatan. Nama kampong Pondok Rangon yang masuk wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta juga disebut “Pondok Rangon Ilir”. Sedang yang disebut Pondok Rangon Udik adalah meliputi kabupaten Bekasi Jawa Barat. Antara Pondok Rangon wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta dibatasi oleh aliran kali Sunter. Selain nama Pondok Rangon yang termasuk wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta juga ada Pondok Rangon wilayah Jawa Barat. Pondok Rangon Jawa Barat tersebut sudah termasuk kelurahan Harjamukti, kecamatan Cimanggis, kabupaten Bogor. Sejak jaman penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, jaman kemerdekaan hingga sekarang kelurahan Pondok Rangon termasuk wilayah DKI Jakarta. Sebelum kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 kampung Pondok Rangon belum disebut kelurahan, karena kepala desanya belum memakai sebutan “Lurah” tetapi cukup disebut “Mandor” dan baru jaman kemerdekaan RI kampung Pondok Rangon merupakan kelurahan dan telah beberapa kali berganti lurah. Ditinjau dari areal yang dimiliki penduduk baik sebagai pemukiman mauoun areal pertanian, mengalami pengurangan. Hal ini karena pemakaian tanah guna proyek-proyek pemerintah atau berkurang karena wilayahnya dimasukkan wilayah Jawa Barat.

Adapun sejarah masuknya wilayah tersebut ke wilayah DKI Jakarta, sekitar tahun 1958 karena adanya sekelompok masyarakat di wilayah RT 003 dan RT 004 yang mengajukan permohohon ke Kabupaten Bogor (Pemda Jawa Barat) supaya wilayah mereka masuk wilayah DKI Jakarta. Adapun sebabnya mereka minta dimasukkan wilayah DKI Jakarta karena Pemerintah DKI Jakarta member pembagian sandang pangan (beras, pakaian dan sebagainya) kepada warganya tetapi Pemda Jawa Barat tidak. Usul mereka dikabulkan dan menjadi warga DKI Jakarta tetapi hanya sampai tahun 1975 yakni dengan kaluarnya SK Gubernur KDKI Jakarta tahun 1975 yang berdasarkan pertimbangan bahwa wilayah RT 003 dan 004 secara administratif dan teknis memang termasuk Pemda Jawa Barat.

Adapun mata pencaharian yang utama penduduk Pondok Rangon ialah bertani. Dalam mengerjakan tanah pertanian ini dibagi menjadi dua bagian yakni :
a. Petani Padi Sawah
Disini para petani menanam padi atau menurut istilah setempat ialah menanam padi air. Akan tetapi sawah-sawah ini dimasukkan kedalam golongan sawah tadah hujan. Karena para petani menanam padi tergantung dating musim hujan. Pada waktu-waktu itulah para petani mengerjakan sawahnya.
b. Petani Padi Darat
Petani menanam pasi dengan cara Tipar (Ceger), yaitu ditanam dipekarangan dekat rumah atau di sawah yang sudah kering. Di Pondok Rangon tanah yang ditanami padi darat selain di pekarangan rumah ada pula yang di pinggir kali seperti kali Sunter. Macam padi darat yang ditanam ialah padi bulu, cerai ketan merah dan ketan putih. Cara menanam padi darat itu lebih sederhana dari pada padi sawah. Tanah darat itu dibersihkan rumputnya kemudian dicangkul dan diratakan. Setelah turun hujan beberapa hari, mulailah petani menyebarkan gabah (padi bibit). Jadi tidak perlu lagi disebar di persemaian. Penanaman padi darat di pekarangan padi umumnya diselingi pohon buah-buahan, kelapa dan sebagainya. Areal padi darat ini dapat diperluas dengan membuat/membuka tanah baru bekas rumpun-rumpun bambu yang sudah mengering lalu dibakar dan kemudian dicangkul dan ditanami pada darat. Padi darat ini tidak memerlukan air, cukup asal tanah itu basah dan dipupuk dengan kotoran binatang (pupuk kandang).

Baik hasil padi air maupun padi darat para petani hanya menghasilkan padi setahun sekali. Disamping mata pencaharian menanam padi, para petani menghasilkan buah-buahan seperti rambutan, pepaya, pisang, durian, mangga, kelapa dan singkong.
Sayuran ditanam sebagai tanaman sisipan pada tanaman padi darat. Sayuran ditanam sebagai tanaman sisipan pada tanaman padi darat. Sayuran yang ditanam antara lain terong, tomat, kacang panjang, bayam, timun dan sebagainya. Buah-buahan yang mereka hasilkan dijual sendiri ke pasar, seperti Pasar Kramat jati, Cibubur, Pasar Induk, Pasar Jatinegara, kadang-kadang ke Pasar Senen dan Palmerah.

Di bidang peternakan para petani juga memelihara ayam kampong, kerbau untuk membajak sawah, kambing kampong dan sebagian kecil memelihara bebek. Selain itu juga memelihara ikan air tawar. Mereka membuat petak-petak sawah untuk dijadikan kolam-kolam ikan (empang). Bibit ikan itu mereka datangkan dari Bogor dan ikan yang mereka pelihara antara lain tawes, gurame, mujaer, lele dan lain sebagainya.

Untuk menambah penghasilan mereka membuka warung minuman di depan rumahnya atau menerima jahitan. Adapun usaha dibidang kerajinan tangan, di daerah Pondok Rangon hanya ada beberapa saja, seperti kerajinan menganyam tikar pandan dan membuat pengki dari bambu yang diambil dari kebun mereka. Masalah perubahan sosial belum besar pengaruhnya terhadap kehidupan penduduk Pondok Rangon, karena penduduk Pondok Rangon sebagian besar mata pencaharian pokoknya bertani. Penjualan tanah pertanian mereka hanya dilakukan sewaktu-waktu saja. Mereka kebanyakan masih mempertahankan tanah miliknya. Sehingga lapangan pekerjaan pun belum begitu sulit bagi penduduk Pondok Rangon. Memang sekarang ini sudah mulai alih pekerjaan bagi penduduk Pondok Rangon seperti menjadi pegawai negeri, buruh, dagang dan sebagainya. Pengaruh yang jelas nyata di Pondok Rangon ialah mengenai harga tanah.

Beberapa tradisi yang dikenal masyarakat Pondok Rangon dapat dikemukakan disini seperti adat menetap sesudah perkawinan, upacara-upacara dalam lingkaran kehidupan dan sebagainya. Biasanya pola pengelompokkan tempat tinggal berdasarkan kelompok kerabat, sehingga pola ini sering disebut “Neolokal”. Pembangunan rumah masih mengikuti pola bagan rumah lama, seperti membangun rumah kolong. Pada dasarnya rumah teriri dari tiga bagian penting, yaitu serambi depan, bagian dalam, dan bagian belakang serambi depan dengan balai-balai bambu untuk menerima tamu dan pada saat sekarang ruangan ini telah diberi meja dan kursi. Bagian dalam merupakan kamar tidur bagi anggota keluarga, sedangkan bagian belakang merupakan dapur.

Adapun tradisi lainnya yang dikenal di daerah ini antara lain :
Upacara kekeban (nujuh bulan)
Dilakukan terhadap calon ibu yang hamil tujuh bulan pertama kali mengandung. Kebiasaan pada waktu dulu calon ibu dimandikan dengan air kembang yang diberi mantera-mantera untuk menolak roh-roh jahat oleh dukun beranak (paraji). Kemudian diadakan selamatan dengan membagikan makanan yang berupa bubur cendol kepada para tetangga dan paraji (dukun beranak).

Setelah si bayi lahir
Biasanya diadakan selamatan untuk mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu ditempat-tempat atau pohon tertentu yang dianggap angker diberi sesajen yang disebut “ancak”.

Upacara 40 hari
Dilakukan upacara selamatan yang disebut upacara “bebersih” disertai pemberian nama pada waktu si bayi berumur 40 hari. Selamatan bebersih ini maksudnya untuk saling memaafkan dari pihak keluarga yang melahirkan, terutama wanita yang melahirkan, kepada dukun beranak (paraji) yang telah menolong waktu melahirkan dan merawatnya sampai 40 hari. Sebagai penghormatan, paraji disuruh memberikan nama kepada bayi tersebut.
Sesudah itu ada upacara yang disebut upacara nginjakan tanah. Dalam upacara nginjak tanah di Pondok Rangon, si anak tidak diturunkan ke tanah, tetapi oleh ibunya ditaruh di atas kain ayunan (gendongan) yang terletak di serambi muka rumah (teras).
Masa untuk disunat (inisiasi) bagi anak laki-laki sekitar umur 6 sampai 8 tahun atau lebih bila si anak tersebut mentalnya belum kuat untuk disunat. Tetapi bagi anak waita biasanya sejak bayi sudah disunat atau kira-kira 1 sampai 2 tahun.

Penduduk kelurahan Pondok Rangon setahun sekali mengdakan upacara selamatan “Hajat Bumi” tujuannya untuk minta keselamatan. Upacara hajat bumi biasanya diadakan pada tanggal pertengahan bulan haji (Zulhijah) dan memilih hari Jumat diawali dengan selamatan khusus penduduk Pondok Rangon di makam kramat Ganceng pada hari Kamis malam Jumat. Siang harinya setelah selesai sholat Jumat di makam kramat Ganceng diselenggarakan upacara selamatan yang sifatnya secara umum (mungkin didatangi oleh penduduk dari luar Pondok Rangon). Masyarakat membawa sajian-sajian yang berupa nasi kuning, nasi uduk, ketupat dan lainnya. Diadakan pembacaan doa yang dipimpin oleh seorang ulama, kemudian makanan yang tersedia dibagikan dengan cara rebutan yang disebut “baritan”.

Selanjutnya hari Jumat siang hingga malam harinya dipgelarkan bermacam-macam hiburan, seperti wayang golek, tanjidor dan lain-lain. Dari pukul 09.00 sampai pukul 17.00 bahkan sampai malam di sekitar kelurahan selain diadakan panggung hiburan, juga diadakan bazar yang memperjualbelikan bermacam ragam makanan, sayuran, ikan basah dari empang dan lain-lain.

Upacara Hajat Bumi tersebut diadakan secara turun temurun dari dahulu sampai sekarang. Hal tersebut tanpa adanya suatu perintah dari kelurahan, tetapi atas dasar kemauan dari masyarakat sendiri dengan biaya swadaya warga. Karena ramainya pengunjung maka dari tahun ke tahun upacara Hajat Bumi tersebut selalu dinanti-nantikan penduduk bagaikan menantikan datangnya hari lebaran. Sampai-sampai yang berjualan di arena bazar tersebut juga berdatangan dari luar daerah Pondok Rangon dengan harapan jualannya akan laku habis oleh pengunjung.

Masyarakat Pondok Rangon sebagian besar terpengaruh kebudayaan Sunda, hal ini jelas dari bahasa yang dipakai untuk komunikasi yaitu Sunda-Betawi, begitu pula mengenai rumah tradisional, cara bersawah dan keseniannya. Adapun mengenai kesenian wayang golek, topeng Cisalak, wayang kulit Betawi dan kliningan yang telah berkulturasi dengan kesenian setempat. Pengaruh kesenian Sunda pun terlihat pada upacara atau selamatan perkawinan, sunatan, keramaian lainnya.
Referensi: Kampung Tua di Jakarta, Dinas Museum dan Sejarah, 1993.
Sumber: Diskominfomas